Minggu, 15 Maret 2015

"Berkhayal"

Aku ingin sedikit bercerita malam ini. Tentang sebuah impian yang telah lama bersemayam didalam lubuk hatiku.


Malam itu, seusai belanja makanan di mini market dekat kompleks, mataku terarah memandang langit yang dihiasi rintikan hujan. Terbesit didalam hati ku, tidak terasa selangkah lagi aku akan meninggalkan bangku kuliah di S1. Aku mulai terbayang, jika suasana malam ini adalah suasana yang aku rasakan ketika sedang melanjutkan pendidikan S2 di Jepang. Kupandang tugu Dramaga Cantik yang berdiri kokoh dihiasi kerlap-kerlip lampu. Pastinya aku akan kembali sendiri dan bertemu orang-orang baru disana.


Terkadang, bayang pesimis itu sedikit menghantui diriku. Aku selalu bertanya-tanya, sudah sejauh mana aku siap untuk menempuh hidup baru dan melanjutkan studiku ke jenjang S2 di luar negeri nanti. Terkadang aku mengira apa ini hanya memenuhi tuntutan “gengsi” di zaman sekarang saja? Sebab, melanjutkan studi apalagi keluar negeri merupakan suatu yang masih mewah dan bergengsi di zaman sekarang. Apa hanya untuk gengsi saja? Setelah itu? ya sudah, toh keinginan itu sudah tercapai terus selanjutnya apa? Entahlah, terkadang pikiranku sendiri yang mengingatkanku untuk memperjelas kembali niatku. Bertanya dan bertanya, agar ketika ditanya orang lain kau punya jawaban yang kuat untuk itu.


Kenapa aku memilih ke Jepang? Simpel sih, Karena waktu kecil aku suka nonton kartun-kartun jepang. Hahaha,.. memang sedikit aneh sih. Tapi aku rasa hal itu tidak salah, berkat hal kecil seperti itulah aku mulai bermimpi. Namun tidak hanya bermimpi dan mengaguminya saja. Aku yakin disana akan banyak orang-orang luar biasa. Disana juga akan menjadi tempat “latihan”ku yang baru untuk meningkatkan kapasitas diri. Karena aku punya impian lain, Suatu saat aku ingin membangun negeri ini, negeri yang indah. Negeri Indonesia ini. Bersama orang-orang hebat lain di negeriku. Oleh karena itu, aku perlu merantau. Aku perlu untuk belajar dari banyak orang-orang hebat di luar sana. Aku perlu menambah ilmu dan belajar terus, terus dan terus belajar. Aku harus meningkatkan kapasitas diri ku.


Sama seperti Jepang dahulu. Pada saat Restorasi Meiji, tepatnya sejak 1860-an, seribu pelajar terbaik dikirim ke luar negeri dan 299 guru asing didatangkan ke Jepang. Semua itu mereka lakukan demi memajukan negeri mereka. Agar tidak terjajah oleh bangsa lain dan agar mampu meningkatkan kualitas hidup bangsa mereka. Dan setelah 1 abad lebih kini bangsa mereka mampu bersaing dengan bangsa-bangsa barat lainnya. Dan bukan hal yang tidak mungkin bagi bangsa ini untuk dapat maju seperti mereka. Dan aku yakin bangsa ini akan maju lebih cepat dari bangsa mereka dulu. Asal tekad untuk memajukan negeri ini tetap tertanam didalam benak pemuda-pemudinya saat ini.



Sebuah semangat untuk terus belajar…