Di suatu sore... Kala senja tiba di atas gedung Akademik Pertanian
"Tak biasanya aku melihatmu duduk termenung di atas gedung ini? Hai, Ruffy"
"(Sambil tersenyum).. Ah tidak, aku sedang senang menikmati senja, sudah tiga hari ini senja disini begitu indah.. Kuro", Kuro "Entahlah, tapi ku lihat kau begitu senang belakangan ini.. Aku tak pernah melihat kau begitu senang seperti ini semenjak di akademik.."
Ruffy ,"Haha.. kau ini terlalu berlebihan.. Belakangan ini aku terus berfikir sudah terlalu banyak waktu yang aku sia-siakan disini,.." Kuro,"(Bingung??) Kenapa?? apa yang sedang kau permasalahkan??" Ruffy,"Aku hanya berfikir, belum terlalu banyak hal yang berarti ku lakukan selama di akademik ini, belum ada yang lebih, dan sebentar lagi kita akan meninggalkan akademik ini menuju dunia baru..." "...Aku ingin melakukan sesuatu, sesuatu yang lebih seperti yang dilakukan pendahulu kita,.." Kuro,"Apa itu?? Tapi apa kau yakin belum ada hal yang berarti yang telah kau lakukan sampai sekarang?" "ku fikir, banyak hal yang telah kau lakukan dulu? Oh ayolah,..", Ruffy,"Yah.. aku tahu itu, tapi aku fikir, apa hal yang belum totalitas seperti yang kulakukan ketika masa awalku di akademik ini", "Saat ini, aku benar-benar ingin melatih diriku dan terus menambah kapasitasku.. ada satu hal yang ingin kucapai dan itu menjadi ambisi terbesar dalam hidupku, dan aku tak ingin kehilangan itu lagi..", Kuro,"Aku tahu maksudmu, Yah semenjak kau memutuskan membuang impianmu menjadi mahasiswa terbaik di akademik ini, kau jadi berubah ... Tapi apa ambisi yang ingin kau capai?", Ruffy," Yah, aku mungkin terlalu bodoh karena terlemah saat itu.. Aku terlalu mudah goyah dan lari dari jalurku, maka dari itu, aku tidak ingin kehilangan Impian itu lagi,.." Ruffy,"Aku ingin melebihi para pendahulu kita" "Aku ingin menjadi seorang master di Bidang Marine and Fisheries", Sejenak terdiam... Kuro,"AAHAHAHAHAHAHAHA...... Ruffy..Ruffy.. aneh sekali kau ini.. (tertawa terbahal-bahak XD)"... Ruffy,"APANYA YANG LUCU!!!? (-__-#)" "...Setiap orang berhak impian, sekonyol apapun mungkin itu..!!".."Aku ingin menjadi master, dan aku ingin dengan kemampuan ku ini dapat membawa bangsa ini menjadi lebih bermartabat lagi!!".."Aku ingin membawa bangsa ini menjadi lebih terdepan dari bansa lainnya".. "Aku ingin mencapainya apapun yang orang lain katakan..!!"
..... (Tiba-tiba muncul dari balik tangga)
"Fufufufu.. aku suka dengan orang konyol sepertimu... Aku harap kau bisa mewujudkan ambisi itu"
(Kedua pemuda itu terkejut...!!) Ruffy, Kuro,"Ah..siapa itu?!.. Ah guru Shiro!! Sejak kapan?"
Guru Shiro," Ah tidak aku hanya numnpang lewat, senja sore ini kelihatan lebih indah dari biasanya.." (Keduanya bingung) Kuro,"Oh..", Ruffy,"Kuro, Guru Shiro, Aku ingin berhijrah, sudah terlalu lama aku terlena, sudah terlalu lama aku terjebak di dalam lubang hitam itu.."Walapun akun tak tau, Ke mana Hijrah itu akan membawa ku pergi.."
... Guru Shiro," Ruffy, Kuro,...(bersambung)
Senin, 04 Mei 2015
Selasa, 21 April 2015
"Akan aku mulai sekarang"
Ada sesuatu yang kurang kurasa..
Sekian lama aku terus tunda niat baik ini.. Dan akhirnya kurasa saatnya aku
mulai keluar dari bayang-bayang keraguan.. Terkadang menunggu semuanya sempurna
tidak akan membawa hasil apa-apa bagi ku… Karena tidak ada yang sempurna dalam
memulai… Semua butuh waktu, semua akan belajar dari kesalahan..
Kucoba torehkan huruf
demi huruf di layar monitor ini.. Sebuah tulisan sederhana yang mungkin isinya
hanyalah curahan hati saja.. Yah tak apalah, aku hanya ingin mencoba mengeluarkan
belenggu menulis ini dan ku tumpah dalam satu-dua paragraph tulisan… mungkin
aku takkan sekeren yang lain.. tapi aku tidak peduli, aku hanya ingin belajar…
mungkin suatu saat nanti akan ada yang mendapat manfaat dari tulisan-tulisan ini.. Oleh
karena itu, bukan saatnya menunda lagi karena suatu saat nanti pasti dapat
memberi kebaikan untuk banyak orang, dan inilah jalan yang telah kutemukan..
Karena tidak akan
pernah sempurna ketika kau memulai sesuatu di awal, maka mulailah tanpa
mempedulikannya dan mulailah menulis dari hati, karena dari situlah hasil awal
terbaik yang akan kau peroleh. Lalu perbaikilah dengan pikiran.
"Menulislah pada awal dengan hati. Setelah itu, perbaiki tulisanmu dengan pikiran" (William Forrester)
"Renungkan"
Ketika senggang, saya sedang mencari jurusan yang cocok untuk
melanjutkan studi S2 disalah satu Universitas ternama di Jepang. Mata
saya terus tertuju kebeberapa Jurusan, lalu berpindah ke nama2
profesor/dosen pengajar disalah satu jurusan disana. Disitu tertera
banyak publikasi ilmiah yang telah dibuat oleh masing-masing
profesor/pengajar disana. Ada yang fokus meneliti Gonad Cumi2
Berryteuthis anonycus yang banyak terdistribusi di Pasifik Utara, selain
itu dia juga fokus terhadap spesies
cumi2 lainnya, ada juga yang meneliti tentang temperatur perairan dan
pengaruhnya terdapa pertumbuhan mikroalga, ada yang meneliti tentang
kristal salju dan banyak lagi penelitian yang dilakukan..
Semula saya berfikir kenapa mereka terfikir untuk meneliti hal2 seperti itu? Ntahlah pasti ada manfaatnya dan tiba-tiba terbesit di kepala saya.. "Bener ya.. Ini saja baru sebagian kecil dari ciptaan Allah yang diteliti manusia, tapi sudah banyak publikasi ilmiah yang mereka keluarkan dari hasil kajian mereka, belum lagi seluruh makhluk yang ada dilangit dan dibumi, bahkan yg di luar angkasa.. Sangat banyak, dan tidak mungkin manusia mampu mengkaji semua... Coba kita bayangkan dari dulu sampai sekarang begitu banyak publikasi ilmiah, buku2 ilmu pengetahuan, dan penemuan2 hasil dari pengkajian manusia ratusan bahkan ribuan buku, Itu semua belum selesai dan belum berhenti sampai sekarang.. manusia masih terus berusaha dan terus mempelajarinya.. dan terus menggali segala hal yang ada di Alam ini..." Dan saya teringat salah satu ayat Al-Qur'an yang berbunyi:
Semula saya berfikir kenapa mereka terfikir untuk meneliti hal2 seperti itu? Ntahlah pasti ada manfaatnya dan tiba-tiba terbesit di kepala saya.. "Bener ya.. Ini saja baru sebagian kecil dari ciptaan Allah yang diteliti manusia, tapi sudah banyak publikasi ilmiah yang mereka keluarkan dari hasil kajian mereka, belum lagi seluruh makhluk yang ada dilangit dan dibumi, bahkan yg di luar angkasa.. Sangat banyak, dan tidak mungkin manusia mampu mengkaji semua... Coba kita bayangkan dari dulu sampai sekarang begitu banyak publikasi ilmiah, buku2 ilmu pengetahuan, dan penemuan2 hasil dari pengkajian manusia ratusan bahkan ribuan buku, Itu semua belum selesai dan belum berhenti sampai sekarang.. manusia masih terus berusaha dan terus mempelajarinya.. dan terus menggali segala hal yang ada di Alam ini..." Dan saya teringat salah satu ayat Al-Qur'an yang berbunyi:
"Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan
laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah
(kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat
Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
(QS: Luqman Ayat: 27)
(QS: Luqman Ayat: 27)
"Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)". (QS: Al-Kahfi Ayat: 109)
Sangatlah indah Allah menyampaikannya kepada kita, dan yang membuat saya semakin terpesona adalah bukti itu Allah tunjukkan langsung kepada saya... Sangat lah benar maksud ayat ini bahwa tidak akan sanggup bagi kita untuk menulis nikmat2, Ilmu2 Allah yang ada di alam semesta ini.. Ya Allah sungguhlah kufur hamba ini jika tidak pernah mensyukuri nikmatmu... YA Allah Maha Luas Ilmu-Mu di langit dan di bumi. Engkaulah Sang Maha Pencipta segala yang ada di Langit dan di Bumi, mulai dari atom terkecil hingga galaksi di luar angkasa sana...
"…Robbana maa kholaqta haadzaa baatilan subhaanaka faqinaa ‘adzabannar"
[3:191]
Bogor, 4 Maret 2015
[3:191]
Bogor, 4 Maret 2015
Minggu, 15 Maret 2015
"Berkhayal"
Aku ingin sedikit bercerita malam ini. Tentang sebuah impian
yang telah lama bersemayam didalam lubuk hatiku.
Malam itu, seusai belanja makanan di mini market dekat
kompleks, mataku terarah memandang langit yang dihiasi rintikan hujan. Terbesit
didalam hati ku, tidak terasa selangkah lagi aku akan meninggalkan bangku
kuliah di S1. Aku mulai terbayang, jika suasana malam ini adalah suasana yang
aku rasakan ketika sedang melanjutkan pendidikan S2 di Jepang. Kupandang tugu
Dramaga Cantik yang berdiri kokoh dihiasi kerlap-kerlip lampu. Pastinya aku
akan kembali sendiri dan bertemu orang-orang baru disana.
Terkadang, bayang pesimis itu sedikit menghantui diriku. Aku
selalu bertanya-tanya, sudah sejauh mana aku siap untuk menempuh hidup baru dan
melanjutkan studiku ke jenjang S2 di luar negeri nanti. Terkadang aku mengira
apa ini hanya memenuhi tuntutan “gengsi” di zaman sekarang saja? Sebab,
melanjutkan studi apalagi keluar negeri merupakan suatu yang masih mewah dan
bergengsi di zaman sekarang. Apa hanya untuk gengsi saja? Setelah itu? ya sudah,
toh keinginan itu sudah tercapai terus selanjutnya apa? Entahlah, terkadang
pikiranku sendiri yang mengingatkanku untuk memperjelas kembali niatku.
Bertanya dan bertanya, agar ketika ditanya orang lain kau punya jawaban yang
kuat untuk itu.
Kenapa aku memilih ke Jepang? Simpel sih, Karena waktu kecil
aku suka nonton kartun-kartun jepang. Hahaha,.. memang sedikit aneh sih. Tapi
aku rasa hal itu tidak salah, berkat hal kecil seperti itulah aku mulai bermimpi.
Namun tidak hanya bermimpi dan mengaguminya saja. Aku yakin disana akan banyak
orang-orang luar biasa. Disana juga akan menjadi tempat “latihan”ku yang baru
untuk meningkatkan kapasitas diri. Karena aku punya impian lain, Suatu saat aku
ingin membangun negeri ini, negeri yang indah. Negeri Indonesia ini. Bersama
orang-orang hebat lain di negeriku. Oleh karena itu, aku perlu merantau. Aku
perlu untuk belajar dari banyak orang-orang hebat di luar sana. Aku perlu
menambah ilmu dan belajar terus, terus dan terus belajar. Aku harus
meningkatkan kapasitas diri ku.
Sama seperti Jepang dahulu. Pada saat Restorasi Meiji, tepatnya
sejak 1860-an, seribu pelajar terbaik dikirim ke luar negeri dan 299 guru asing
didatangkan ke Jepang. Semua itu mereka lakukan demi memajukan negeri mereka.
Agar tidak terjajah oleh bangsa lain dan agar mampu meningkatkan kualitas hidup
bangsa mereka. Dan setelah 1 abad lebih kini bangsa mereka mampu bersaing
dengan bangsa-bangsa barat lainnya. Dan bukan hal yang tidak mungkin bagi
bangsa ini untuk dapat maju seperti mereka. Dan aku yakin bangsa ini akan maju
lebih cepat dari bangsa mereka dulu. Asal tekad untuk memajukan negeri ini
tetap tertanam didalam benak pemuda-pemudinya saat ini.
Sebuah semangat untuk terus belajar…
Langganan:
Postingan (Atom)